Mengenal Steam-Ejector pada
sistem vacuum
Ejector merupakan alat yang digunakan untuk
mengevakuasi/mengeluarkan udara dari dalam vessel
atau reaktor dengan menggunakan steam
bertekanan tinggi yang dialirkan pada nozzle
menuju expanding pipe (pipa yang
diekspansi), sehingga terjadi perubahan dari steam bertekanan tinggi menjadi steam
bertekanan rendah. Akibat perubahan tersebut mengakibatkan high velocity steam (steam
berkecapatan tinggi) dengan efek terisapnya udara atau uap yang ada dalam
vessel atau reaktor, sehingga terjadinya kevakuman.
Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat gambar
berikut:
- Motive Fluid merupakan Steam Inlet (tempat masuknya steam) bertekanan tinggi.
- Motive-fluid nozzle merupakan
ujung atau mulut nozzle yang
berfungsi sebagai mempercepat tembakan steam.
Bertambahnya kecepatan steam
disebabkan oleh pengecilan ujung nozzle
(throttle).
- Suction
Chamber (inlet gas, vapur and others) merupakan fluida gas yang di isap.
- Converging
inlet nozzle merupakan nozzle ke dua sebelum terdiffusi di
diverging outlet. Keadaan steam
di converging inlet ini sudah terdiffusi namun tekanannya masih tinggi,
sehingga masih bisa di ekspansi. Selain itu pada section ini steam sudah bercampur dengan vapour yang terisap.
- Diffuser throat
merupakan tempat terbaurnya steam
dan kondensat. Kodensat tersebut berasal dari steam maupun vapour.
Pada section ini keadaan pipanya mengecil sehingga aliran akan tercekik
(trhottle) yang berfungsi untuk mempercepat aliran steam.
- Diverging
outlet diffuser adalah bagian
terakhir yang menjadi tempat terekspansinya steam secara keseluruhan.
Prinsip Kerja Steam-Ejector
Steam-ejector memiliki beberapa prinsip kerja
agar bisa bekerja dengan efisien. Adapun prinsip kerja yang ada pada steam ejector ialah:
- Persamaan
Kontinuitas. Persamaan kontinuitas berlaku untuk fluida dinamis
(bergerak). Persamaan kontinuitas merupakan persamaan yang menghubungkan
kecepatan fluida di sepanjang pipa yang mengalami perubahan dari segi luas
penampang pipa tersebut. Persamaan kontinuitas berhubungan erat dengan
Azaz Bernouli.
- Azaz
Bernouli. Azaz Bernouli juga berlaku untuk fluida bergerak (dinamis). Azas
Bernouli merupakan azas yang menghubungakan antara kecepatan, tekanan dan
tinggi suatu dari fluida yang mengalir. Dalam azaz Bernouli berlaku hukum,
bahwa peningkatan kecepatan Fluida akan menyebabkan penurunan tekanan.
- Diffuse/Peleburan.
Diffuse terjadi pada diffuser
(pembaur). Kondisi pada section ini sudah tercampurnya steam dengan kondensat. Kondensat
yang bercampur dengan steam
berguna sebagai media pengisapan media yang diisap.
- Hukum gas
Ideal yang ada pada hukum Boyle. Hukum Boyle ini berlaku untuk fluida yang
mampu mampat. Boyle mengemukakan bahwa suatu fluida yang berada dalam suatu tempat
dengan temperatur konstan. Maka, tekanan akan berbanding terbalik dengan
volume. Semakin tinggi tekanan, maka semakin rendah volume suatu zat.
Namun, Disaat fluida bertekanan tinggi di ekspansi menjadi tekanan rendah,
maka akan menghasilkan fluida dengan kecepatan tinggi yang merupakan efek
dari ekspansi.
Rumus persamaan Kontinuitas:
v1.A1 =
v2.A2
Dengan,
v =
velocity (kecepatan (m/s))
A = Area
(luas penampang (m))
Rumus Azaz Bernouli:
P1 +
½ .ρ1.v2 = P2 + ½ .ρ2. v2
Dengan,
P =
Tekanan (bar)
ρ =
Densitas (kg/m3)
v =
Kecepatan (m/s)
Cara Kerja Steam-Ejector
Sekarang,
mari perhatikan gambar ini. Ingatlah bahwa ejector
ini menggunakan steam (fluida mampu
mampat) bertekanan dalam pengoperasiannya.
|
https://en.wikipedia.org/wiki/Injector
|
Saat steam bertekanan tinggi masuk melalui
Motive-fluid, maka steam akan
bertambah kecepatannya akibat penyempitan pada ujung nozzle. Ketika steam
keluar dari ujung nozzle, maka steam akan terekspansi dari tekanan
tinggi menjadi tekanan rendah. Hal tersebut berlangsung pada converging inlet nozzle. Pada Converging unit nozzle steam belum terekspansi sepenuhnya, dan pada section ini steam kembali mendapat perlakuan untuk
mempertinggi kecepatannya akibat pengecilan ujung converging inlet nozzle. Selanjutnya, steam akan terekspansi sepenuhnya pada
Diverging outlet diffuser. Pada unit
inilah terjadi high velocity steam.
Akibat high velocity steam, uap/gas
akan terisap pada suction chamber (inlet gas / vapour). Efek dari high velocity steam, maka daerah diffuser
akan menjadi dingin bahkan icing akibat perbedaan tekanan dan kecepatan dengan
udara lingkungan. Akibat perbedaan suhu, maka sebagian kecil steam dan vapour dari media akan terkondensasi. Kondensat dari steam akan bercampur dengan kondensat
dari vapour media pada diffuser. Akibat terkumpulnya
kondensat pada diffuser, maka
kondensat akan membantu mempercepat daya isap terhadap media.
Demikianlah
prinsip kerja dari steam-ejector, semoga bermanfaat.
Salam
Engineer!!! Agriester.
agri427@gmail.com
Komentar
Posting Komentar