Langsung ke konten utama

Pengaruh Reflux pada proses Distillasi


Dalam proses distillasi dikenal istilah reflux. Reflux merupakan proses mensirkulasikan produk (distillate)  atau proses pengembalian produk menuju top column. Reflux bertujuan untuk memurnikan produk/agar memperoleh kemurnian produk yang tinggi. Banyak yang mengetahui bahwa reflux bertujuan untuk memurnikan produk, namun tidak sedikit yang mengetahui bagaimana proses reflux tersebut bisa mendapatkan kemurnian produk yang tinggi atau produk berkonsentrasi tinggi.
Untuk memudahkan kita dalam memahami proses kerja reflux, berikut ditampilkan:

Image result for distillation column
Source : https://www.chegg.com

Dari gambar tersebut dapat dilihat, bahwa produk yang dikembalikan ialah distillate. Terlebih dahulu mari kita pahami mengenai distillate. Distillate merupakan hasil kondensasi produk ketika berada di dalam kondensor. Uap dari produk dikondensasikan menggunakan fluida dingin (umumnya air). Ketika uap dari produk terkondensasi, maka temperatur dari kondensat akan menurun.
Temperatur distillate telah mengalami penurunan setelah melewati kondensor. Distillate yang berada pada distillate receiver (reflux drum) akan dikembalikan menuju top kolom (reflux). Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai reflux, mari kita ingat mengenai proses distillasi. Distilasi merupakan proses pemisahan campuran dari dua komponen atau lebih dengan syarat perbedaan titik didih antar komponen memiliki beda temperatur yang  jauh. Dalam distillasi suatu campuran, yang perlu dijaga ialah temperatur produk utama. Jika campuran cair-cair hanya terdiri dari dua komponen utama, maka produk utama dari proses tersebut berada pada top kolom. Namun, pada distilasi bertingkat produk utamanya terletak pada bagian tengah kolom distilasi.
Baiklah, kunci dari reflux ialah menjaga temperatur top produk. Temperatur top produk tercapai kerena adanya proses kondensasi pada kondensor. Kita ambil contoh distilasi dari campuran Methanol-Air. Air memiliki temperatur 100oC sedangkan methanol 65oC. Berarti temperatur top kolom harus dijaga pada kondisi 65oC agar tercapainya konsentrasi produk yang tinggi. Untuk menjaga temperatur kolom pada 65oC, maka disirkulasikan distillat yang telah dikondensasikan pada top kolom. Kita mengetahui bahwa methanol akan menguap pada temperatur 65oC, sementara air akan menguap pada temperatur 100oC. Sementara di dalam distillate masih memiliki kandungan air yang tinggi. Maka, disaat distillate di refluxkan ke dalam top kolom (suhu = 65oC), air yang terkandung dalam distillate akan terkondensasi  dan jatuh ke bottom kolom.
Itulah sebab mengapa produk berkonsentrasi tinggi, yakni menjaga temperatur top kolom distilasi. Jadi, fungsi utama reflux ialah menjaga temperatur top kolom berada pada temperatur didih suatu komponen. Dengan penjagaan temperatur top kolom berada pada temperatur didih suatu komponen, maka akan menghasilkan produk berkonsentrasi tinggi. Sekian penjelasan dari saya.

Salam Engineer!!! Agriester.
agri427@gmail.com

Komentar

  1. mantap mas artikle nya sangat membantu, salam kenal kebetulan saya kerja di bidang yang bersangkutan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal  Steam-Ejector  pada sistem  vacuum Ejector merupakan alat yang digunakan untuk mengevakuasi/mengeluarkan udara dari dalam vessel atau reaktor dengan menggunakan steam bertekanan tinggi yang dialirkan pada nozzle menuju expanding pipe (pipa yang diekspansi), sehingga terjadi perubahan dari steam bertekanan tinggi menjadi steam bertekanan rendah. Akibat perubahan tersebut mengakibatkan high velocity steam ( steam berkecapatan tinggi) dengan efek terisapnya udara atau uap yang ada dalam vessel atau reaktor, sehingga terjadinya kevakuman. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat gambar berikut: https://en.wikipedia.org/wiki/Injector Motive Fluid merupakan Steam Inlet (tempat masuknya steam ) bertekanan tinggi.  Motive-fluid nozzle merupakan ujung atau mulut nozzle yang berfungsi sebagai mempercepat tembakan steam . Bertambahnya kecepatan steam disebabkan oleh pengecilan ujung nozzle (throttle). Suc

MENGENAL FUNGSI HOTWELL PADA OPERASI VACUUM

Hotwell  merupakan hal terpenting/vital dalam operasi  vacuum  menggunakan  ejector  dengan media steam. Hotwell  merupakan muara dari kondensat dan steam. Kondensat berasal dari kondensor, sementara steam berasal dari ejector. Adapun fungsi hotwell antara lain: 1.      Menjaga kondisi operasi agar tetap vakum. Terjaganya kondisi vakum disebabkan adanya air sebagai sealing agar udara tidak masuk. Air akan menjadi sealing apabila pipa kondensat dan pipa dari buangan  ejector  harus tenggelam di air. 2.      Receiver kondensat dan steam, serta zat ringan yang ikut terhisap oleh  ejector . Karena sangat pentingnya  hotwell  ini di operasi  vacuum , maka ada syarat-syarat yang dipenuhi agar  hotwell  ini bekerja maksimal. Adapun syaratnya adalah: 1.      Level air di dalam  hotwell  harus menutupi pipa dari jalur kondensat dan pipa dari ejector. 2.      Jarak ketinggian antara  hotwell  dengan kondensor harus >10m. 3.      Jalur  overflow  harus terbuka. Pada poin n